sebuah renungan untuk hati yang mulai membatu
kalau semua yang memiliki akhir yang baik, amalnya harus seperti alm. Ibu Yoyoh Yusroh, lalu dimanakah orang amatiran seperti saya ini berada kelak di akhirat? pertanyaan yang frontal, memang iya. tapi jujur, pertanyaan itu, terus berputar-putar di kepalaku, menguing-nguing, membuatku pusing dan terus membayangi, sejak kudengar berita berpulangnya Ibu Yoyoh ke hadapan Rabb. tak cukup hanya menunduk malu, atau memalingkan wajah dari cermin. tak sanggup rasanya diri ini bercermin lagi. tentu, dengan cermin biasa, diriku nampak tak lain dari biasanya. tapi kali ini, aku mencoba bercermin dengan cerminan iman, cermin yang sesungguhnya. kudapati wajah mulai menghitam, noktah disana-sini. maksiat. kemunafikan. pikiranku melayang, menuju entah kapan waktu itu datang, memikirkan bagaimana kondisi diri ini saat malaikat Izrail datang menghampiri. penginderaanku, sedang apakah mereka? lidahku..sedang jujurkah ia? atau sedang mengumbar omong kosong dan bualan dunia? mataku..sedang apakah ia? mena...