9 November 2013 silam
Pernikahan. Diimpikan tapi tak pernah disangka akan secepat
ini.
Yap. Saya menargetkan
untuk menikah di usia muda. Alasannya? Banyak sih. Nggak usah disebutkan semua
ya.. salah satunya ya supaya lebih terjaga. Nggak tergoda buat pacaran. Salah
lainnya? Tanya langsung aja ya *wink
Maka sejak semester 2 di perkuliahan, saya selalu berdoa
agar Allah karuniakan jodoh terbaik. Singkat cerita, jodoh datang tanpa
terduga. Nggak nyangka dia orangnya. Nggak nyangka prosesnya akan kayak gitu.
Nggak nyangka akan datang secepat itu juga. Serba nggak nyangka pokoknya.
Dan 2 minggu setelah wisuda, terucaplah akad itu. Yuhuu.
Baru aja diwisuda sebagai lulusan diploma. Langsung diwisuda sebagai lulusan
jomblowati dong. Aaiiiss. Bahagia? Alhamdulillah.
Alhamdulillah Allah karuniakan saya seorang suami yang baik
dan senantiasa mengajak ke arah kebaikan. Kami selisih 8 tahun. Suami saya
lebih tua dari saya. Hal itulah yang membuat saya banyak belajar dari dirinya. Terkadang,
merasa seperti anak kecil di depannya. Haha.
Bersyukur, rumah tangga kami telah genap satu tahun tanggal
9 November 2014 kemarin. Rumah tangga kami memang tidak sempurna. Nggak lepas
dari masalah, walaupun bukan berarti juga nggak bahagia. Saya menyadari begitu
besar kuasa Allah yang mengaruniakan rasa kasih dan sayang di antara kami, yang
mana adalah karunia yang amat besar tak hingga.
Bagi kami yang pernikahannya masih seumur jagung, masih ada banyak hal yang perlu dipelajari bersama. Tentang bagaimana untuk saling melindungi dan mendukung dalam setiap keadaan. Tentang bagaimana untuk saling memaafkan kesalahan pasangan. Tentang bagaimana untuk menjaga hubungan pernikahan kami agar tetap hangat.
Dan khusus untuk saya adalah, tentang bagaimana untuk mendahulukan kepentingan suami dan keluarga diatas kepentingan duniawi lainnya.
Bagi kami yang pernikahannya masih seumur jagung, masih ada banyak hal yang perlu dipelajari bersama. Tentang bagaimana untuk saling melindungi dan mendukung dalam setiap keadaan. Tentang bagaimana untuk saling memaafkan kesalahan pasangan. Tentang bagaimana untuk menjaga hubungan pernikahan kami agar tetap hangat.
Dan khusus untuk saya adalah, tentang bagaimana untuk mendahulukan kepentingan suami dan keluarga diatas kepentingan duniawi lainnya.
Mudah-mudahan senantiasa sakinah, mawaddah, wa rahmah sampai
ke syurga. Aamiin..
Comments
Post a Comment