Aya masuk surga nggak ya?

Pernah nonton dorama Jepang yang judulnya ‘One Litre of Tears’ ? Ga pernah? Jangan marah ya kalo gue bilang lo ga g4o3L :D

Gue suka banget dorama ini! Walaupun air mata terkuras habis, karena filmnya sedih bukan main. Oke, buat yang belum nonton, gue certain dikit deh ya. Dorama ini bercerita tetang kehidupan seorang gadis SMA yang terkena penyakit “bla bla blah” (pokoknya panjang dan ribet namanya), yang karena penyakitnya itu, kondisi tubuhnya kian lama kian parah, mulai dari ngga bisa jalan, ngga bisa ngomong, sampai ngga bisa gerak.

Banyak hal mengharukan dan nilai-nilai kebaikan yang bisa diambil dari dorama ini. Yang terpenting adalah sikap pantang menyerah Aya dalam menghadapi ganasnya penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Di akhir cerita, Aya meninggal dengan warisan setumpuk buku Diary yang ditulisnya mulai dari saat dia pertama kali terdiagnosa terkena penyakit tersebut sampai dia meninggal. Diary nya itu menginspirasi banyak orang dan member semangat kepada orang lain yang mengalami penyakit yang sama dengannya.

Yang jadi pertanyaan gue, apakah Aya masuk surga apa neraka?

Ya nggak tau juga, ngapain juga mikirin? Ngga penting.

Buat gue sih penting-penting aja. Kenapa? Karena ini berkaitan dengan materi aqidah yang gue pelajarin di ma’had kemarin.

“Dan orang-orang kafir, amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatangi tak ada yang ia temukan…” (QS An-Nur : 39)

Fatamorgana. Palsu. Tak ada balasan. Titik.

Untuk orang-orang kafir, tak ada balasan bagi mereka kecuali naar (neraka).

Mungkin lo mikir, kenapa Allah tega banget menyia-nyiakan kebaikan yang orang kafir lakukan, padahal mereka di dunia telah memberi banyak manfaat kepada orang-orang, bahkan memberi kemudahan kepada orang muslim untuk beribadah.

Kata siapa Allah ngga adil? Kata siapa Allah ngga bales perbuatan baik orang-orang kafir?

Allah membalas mereka hanya di dunia. Berupa apa? Sanjungan, pujian, ukiran nama, dan hal lain yang bersifat materi. Sedangkan di akhirat nanti, gak ada nego, pokoknya neraka.

Kok gitu sih? Ya iyalah. Allah yang menciptakan kita, Allah punya hak berbuat sekehendak-Nya, dan kita tidak boleh mempertanyakannya. Sebagai hamba, tinggal nurut apa susahnya sih? Lagian hak Allah yang harus ditunaikan oleh hamba-Nya kan mengakui-Nya sebagai Tuhan dan tiada sekutu bagi-Nya. Yang nggak ngakuin, ya salah lo lah!

Dan untuk kita, yang Alhamdulillah masih ada keimanan, janji Allah, tidak akan kekal di neraka.

Jadi, sebanyak apapun dosa kita, jika kita masih memiliki keimanan, atau masih mengakui Allah sebgaai satu-satunya Tuhan, walaupun keimanan itu hanya sedikit, seuprit saja, kita tak akan kekal di neraka, berarti ada kesempatan untuk masuk surga.

Sedangkan mereka, orang-orang kafir yang tak ada secuil pun keimanan di dalam dada mereka, tempat mereka hanya satu, neraka. Ga ada kesempatan buat nyicipin surga!

Tapi bos, jangan heboh dulu. Mentang-mentang KTP lo Islam, trus lo nyantai gitu berbuat dosa. Mugnkin kita mikirnya, “Ah, ntar juga dipindahin ke surga , santai aja lah, kita kan orang beriman..”

Wey, sadar. Nyicip neraka dulu sebelum ke surga bukan suatu hal yang enak. Kalo kita bisa langsung ke surga tanpa nyemplung dulu di neraka, kenapa mesti merelakan diri nyebur ke neraka dulu?

Lagian ya, kalo kita mikirnya bakal sebentar dicuci di neraka, sepertinya pemikiran kita perlu diluruskan, karena, hey, satu hari di neraka bisa sebanding dengan berabad-abad di dunia loh

Jadi, tak ada yang bisa kita ungkapkan selain syukur, syukur yang banyak kepada Allah, yang telah memilih kita bergabung dalam barisan iman, yang tak akan kekal di neraka. Syukur Yaa Allah..

Kasian deh orang-orang kafir, udah capek-capek beramal, amalnya ga diterima pula. Makanya, masuk Islam dong!

:D

Semua tulisan disini Insyaa Allah bisa dipertanggungjawabkan berdasarkan ilmu. Asli dari catetan lho! ;P

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Menyapih Empeng Anak

girls

fabulous science 4