Posts

Showing posts from June, 2011

Aya masuk surga nggak ya?

Pernah nonton dorama Jepang yang judulnya ‘One Litre of Tears’ ? Ga pernah? Jangan marah ya kalo gue bilang lo ga g4o3L :D Gue suka banget dorama ini! Walaupun air mata terkuras habis, karena filmnya sedih bukan main. Oke, buat yang belum nonton, gue certain dikit deh ya. Dorama ini bercerita tetang kehidupan seorang gadis SMA yang terkena penyakit “bla bla blah” (pokoknya panjang dan ribet namanya), yang karena penyakitnya itu, kondisi tubuhnya kian lama kian parah, mulai dari ngga bisa jalan, ngga bisa ngomong, sampai ngga bisa gerak. Banyak hal mengharukan dan nilai-nilai kebaikan yang bisa diambil dari dorama ini. Yang terpenting adalah sikap pantang menyerah Aya dalam menghadapi ganasnya penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Di akhir cerita, Aya meninggal dengan warisan setumpuk buku Diary yang ditulisnya mulai dari saat dia pertama kali terdiagnosa terkena penyakit tersebut sampai dia meninggal. Diary nya itu menginspirasi banyak orang dan member semangat kepada orang lain

Aku bertanya kepada diriku tentang arti sebuah keimanan

Aku bertanya kepada diriku tentang arti sebuah keimanan. Bukan bermaksud telah berilmu, atau mendahului para Rasul dan ulama. Tidak sama sekali. Ini adalah sebuah ungkapan sederhana, dari manusia yang hanya baru sedikit mengenal Tuhannya.. Cahaya. Mungkin itu kata yang tepat untuk arti sebuah keimanan bagiku. Cahaya disaat jalan tengah gelap, sempit, dan berliku. Cahaya, yang menerangi tiap langkah dalam hidup, hingga langkah tak terseok dan terperangkap dalam kubangan lumpur, atau jatuh ke lubang tak berujung. Cahaya iman, layaknya cahaya lainnya, tak kan pernah dijumpai di tempat-tempat kumuh dan kotor, atau kalaupun ada, cahay itu hanya remang-remang, tak cukup menerangi, dan masih berpotensi bagi langkah untuk terjatuh, terseok, atau terperangkap. Cahaya iman, mahal nian harganya. Kau tak dapat membelinya dengan uang, tentu saja. Bahkan jika kau punya intan permata, ingin kau tukar dengannya, tak kan pernah kau dapat. Mengapa? Karena cahaya yang satu ini istimewa, tak

look up with your heart

Image
di suatu sore yang cerah, lagi-lagi Allah tunjukkan kekuasaanNya :) Sore itu, dua anak manusia yang sedang galau, aku (galau karena liburan akan usai) dan adikku (galau karena belum diterima di SMA mana pun) dibuat terpana oleh sebuah lukisan, ya, sebuah lukisan Sang Maha Pencipta. Lukisan alam yang sangat indah. Sebuah bukti nyata bahwa segala sesuatu yang ada di bumi maupun di langit bertasbih memuji Allah. “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka..” (QS Al-Israa’ : 44) Tepat sekali. Kami tidak mengetahui tasbih mereka, Yaa Allah. Mereka bertasbih dengan cara masing-masing. Awan itu, mereka bertasbih dengan mengukir asma-Mu, atau dengan cara-cara unik lain yang kami, manusia, makhluk bodoh lagi hina, tidak mengerti cara mereka bertasbih. Atau lihatlah burung- burung yang terbang bebas di angkasa, mereka pasti sedang berzikir kepada All

libur, facebook, uas, ga jelas, apa lagi hayoooo?

this would be a looong loong night the last holiday..nggak tau mesti seneng atau sedih. seneng karena sebentar lagi akan balik ke kosan (bukan balik ke kampus, tolong dicatat), sedih karena (lagi-lagi) belum bisa memanfaatkan liburan dengan maksimal.. aneh ya, dikasih nikmat libur, malah ga dimanfaatin. libur kali ini gue kebanyakan bengong nih, nah lo bingung kan? baca buku nggak, nonton film juga nggak, ngafalin Qur' an? jangan tanya, apalagi... ralat, gue nggak cuma kebanyakan bengong, tapi juga kebanyakan ngenet =,= ngenetnya apa? ooh bukan, bukan buka situs-situs ilmu pengetahuan gitu-gitu, tapi buka..ehm, pesbuk! situs yang satu ini..masya Allah, addictive! bukan main dah! entah guenya yang lebay, atau semua orang merasa kayak gitu. sehari ga buka pesbuk, kayaknya gimana gitu, ada yang kurang. anehnya, gue udah coba untuk menghapus aplikasi opmin dai HP gue (maksutnya biar ga ngenet mulu) eeeeh malah nekat buka pesbuk lewat internet yang manual gitu.. susah deh, buat ga onlin

cek hati cek cek

“ Kebaikan adalah dengan berakhlak yang mulia. Sedangkan kejelekan (dosa) adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwa . Ketika kejelekan tersebut dilakukan, tentu engkau tidak suka hal itu nampak di tengah-tengah manusia. ” (HR. Muslim no. 2553) “Dosa selalu menggelisahkan dan tidak menenangkan bagi jiwa. Di hati pun akan tampak tidak tenang dan selalu khawatir akan dosa.” (Syarh Muslim, 16/111) “ Mintalah fatwa pada jiwamu . Mintalah fatwa pada hatimu (beliau mengatakannya sampai tiga kali). Kebaikan adalah sesuatu yang menenangkan jiwa dan menentramkan hati. Sedangkan kejelekan (dosa) selalu menggelisahkan jiwa dan menggoncangkan hati. ” (HR. Ad Darimi 2/320 dan Ahmad 4/228, hasan lighoirihi) meminta fatwa pada hati. sebegitu mudahnya kah mendeteksi mana yang baik dan mana yang buruk? ketika hati telah sulit membedakan, pertanda apa? Lantas bagaimana jika ada yang melakukan dosa malah hatinya begitu tentram-tentram saja? Jawabannya, bukan perbuatan dosa atau maksiat dibenarkan

ignore it

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA nah, just wanna scream as loud as i can

oase

Dakwah adalah Cinta Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai. Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. .. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari. Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah. Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. To