Posts

Showing posts from August, 2011

ini realita, kawan. maka perhatikanlah..

Image
“Realitanya adalah, zona aman seringkali melenakan dan membuat kita abai pada lingkungan yang sebenar-benarnya harus dihadapi” Ironis sekali, ketika banyak da’i dan da’iah yang tengah puas berdakwah di kandang mereka sendiri, di zona aman mereka. Karena terlampau sering berdakwah kepada orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ketika mereka berhadapan dengan orang-orang yang bukan berasal dari kandang tersebut, mereka bingung, kagok, kikuk, malu, atau segan. Yang lebih parah, bukannya mewarnai, malah mereka

rasa suntukku tertinggal di Gramedia Matraman

Image
Assalamu’alaykum wr wb Satu kata : suntuk. Setelah menunaikan tugas hari ini : membina adik-adik kelas, aku ngeloyor ke Gramedia Matraman untuk sedikit mengikis rasa suntuk dan bosan itu. Lagian udah lama banget ga main kesana, sejak ga berkeliaran di daerah Salemba lagi, aku jadi jarang banget main ke Toko Buku yang katanya terbesar se-Asia Tenggara itu (baru tau? Gue juga!) Aku seneng ke toko buku, dan kurasa banyak pula orang yang suka main ke toko buku. Ngeliatin a

dan Ia pun membuka mataku kembali

Assalamu’alaykum wr wb! Hari ini mau curhat. Curhaaaaaaaaaaaaaaaat! Allah, sungguh Engkau Mahabaik, Mahamengerti, Engkau Maha Segalanyaaaaaa. Kau sungguh mengetahui keadaanku yang serba terpuruk saat ini. Aku sedang dalam masa futurku yang paling parah dalam menggapai prestasi. Parah separah-parahnya. Aku bahkan tak peduli lagi dengan nilai ujianku, dengan IPK ku nanti. Padahal apalagi yang bisa aku banggakan dari seorang diriku ini selain prestasi akademis? Kau membuka mataku, Tuhan, sungguh, Kau Maha Penyayang.. Lagi-lagi, lewat media yang aku sukai, Kau membuka mataku, Kau bagikan lagi padaku serpihan-serpihan semangat yang mulai hilang tertiup angin-angin keputusasaan. Kau hembuskan lagi nafas-nafas harapan dan asa yang mulanya tercekat dalam ironi keterbatasan. Hari ini, kuselesaikan membaca novel lanjutan dari Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna, karya Ahmad Fuadi yang sungguh luar biasa. Bodohnya aku, harusnya aku membacanya sedari dulu, sebelum ujian akhir, supaya lebi

karena Beliau begitu istimewa

“Pak Didi?” “Eh, Mbak Ina..udah libur?” “Iya pak, udah dari tanggal 6 kemarin, hehe..” “Waahh..enak ya, mba” Hening sejenak. “Anak saya ndak tau liburnya kapan..” ia tersenyum. Guratan rindu itu, begitu jelas terlihat. Sudah lama rasanya, aku tak bercengkrama dengan bapak itu. Tukang ojek langgananaku, kepercayaan keluargaku, yang senantiasa mengantarkan aku dan keluargaku kemana pun. Begitu banyak tukang ojek yang berkeliaran di lingkungan perumahan kami, tapi kami hanya merasa cocok dan memberikan kepercayaan penuh pada beliau. Ada yang isitimewa pada diri tukang ojek yang satu ini. Beliau begitu tekun beribadah. Sholat lima waktu beliau laksanakan berjama’ah di masjid. Selalu. Setidaknya, itu yang kutangkap selama ini. Beliau enggan diganggu ketika sedang berada di masjid. Waktu itu, aku pernah memintanya mengantarku ke suatu tempat, dan ketika ku telpon, ternyata beliau sedang menghadiri sebuah ta’lim di masjid. “Waduh mba, saya sebenarnya mau mengantar mbak, tapi bagaimana