Sejumput Asa di Hari Wisuda
Wajah-wajah bahagia memenuhi ruangan auditorium Sentul International Convention Center. Hari ini, tepat 23 Oktober 2013, ribuan mahasiswa STAN dari berbagai spesialisasi merayakan kelulusan mereka. Dan aku, ada diantaranya..
3 Tahun lalu, STAN adalah bagian dari sekian mimpi-mimpi yang akhinya terwujud. Air mata haru saat melihat pengumuman kelulusan tes, menandakan rasa lega yang luar biasa. Akhirnyaaa..akhirnyaaaaa Ya Allah..
Kampus ini istimewa, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Kehidupan kampus memang sulit ditinggalkan. Rutinitas belajar, tekanan saat ujian, kegiatan organisasi, bercengkrama bersama kawan-kawan...
Setelah ini, mungkin tidak akan lagi kutemukan kehidupan seideal ini.
Bagiku, fase kehidupan baru setelah ini rasanya masih asing dan gelap. Ibaratnya, seperti anak ayam yang baru menetas dari telurnya yang masih terhuyung ketika berjalan, atau seperti seorang bayi yang baru terlahir ke dunia yang matanya masih mengerjap. Menjalani kehidupan berumah tangga, berkutat dengan pekerjaan, terlibat dalam masyarakat luas... Inilah yang kata kebanyakan orang, kehidupan yang sebenarnya. Dimana masa-masa ideal kampus, akan sulit kau temukan.
Gentar? Mungkin ada sedikit.
Genggam dulu, baru jalani. Berdamai dengan kehidupan yang akan terus berjalan.
3 Tahun digembleng untuk mengabdi, saat ini, kami harus siap. Kami harus siap mengharumkan almamater kami dengan prestasi dan dedikasi.
"Belajar bukan hanya sekedar untuk mendapat titel, tapi untuk membentuk pola pikir kehidupan yang lebih baik", kata Pak Chatib Basri kemarin
Aku berjanji pada diriku, pendidikanku takkan terhenti sampai disini. Aku akan terus merangkak naik, naik, dan naik. Belajar untuk hidup berbekal ilmu dimana saja. Belajar untuk tetap memberi manfaat dimana pun kita berada.
Berharap, 2 tahun lagi bisa duduk di kursi kuliah lagi. Syukur-syukur, bisa kembali ke kampus ini.
Sejumput asa. Selamat, para wisudawan! Ini adalah awal, bukan akhir.
3 Tahun lalu, STAN adalah bagian dari sekian mimpi-mimpi yang akhinya terwujud. Air mata haru saat melihat pengumuman kelulusan tes, menandakan rasa lega yang luar biasa. Akhirnyaaa..akhirnyaaaaa Ya Allah..
Kampus ini istimewa, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Kehidupan kampus memang sulit ditinggalkan. Rutinitas belajar, tekanan saat ujian, kegiatan organisasi, bercengkrama bersama kawan-kawan...
Setelah ini, mungkin tidak akan lagi kutemukan kehidupan seideal ini.
Bagiku, fase kehidupan baru setelah ini rasanya masih asing dan gelap. Ibaratnya, seperti anak ayam yang baru menetas dari telurnya yang masih terhuyung ketika berjalan, atau seperti seorang bayi yang baru terlahir ke dunia yang matanya masih mengerjap. Menjalani kehidupan berumah tangga, berkutat dengan pekerjaan, terlibat dalam masyarakat luas... Inilah yang kata kebanyakan orang, kehidupan yang sebenarnya. Dimana masa-masa ideal kampus, akan sulit kau temukan.
Gentar? Mungkin ada sedikit.
Genggam dulu, baru jalani. Berdamai dengan kehidupan yang akan terus berjalan.
3 Tahun digembleng untuk mengabdi, saat ini, kami harus siap. Kami harus siap mengharumkan almamater kami dengan prestasi dan dedikasi.
"Belajar bukan hanya sekedar untuk mendapat titel, tapi untuk membentuk pola pikir kehidupan yang lebih baik", kata Pak Chatib Basri kemarin
Aku berjanji pada diriku, pendidikanku takkan terhenti sampai disini. Aku akan terus merangkak naik, naik, dan naik. Belajar untuk hidup berbekal ilmu dimana saja. Belajar untuk tetap memberi manfaat dimana pun kita berada.
Berharap, 2 tahun lagi bisa duduk di kursi kuliah lagi. Syukur-syukur, bisa kembali ke kampus ini.
Sejumput asa. Selamat, para wisudawan! Ini adalah awal, bukan akhir.
Comments
Post a Comment